Bagi
kita para bolamania, tentu belum hilang dalam pikiran kita kejadian pada Piala
Dunia 2010 babak perdelapan final antara Jerman kontra Inggris dimana terjadi
insiden yang cukup menggemparkan dimana tendangan keras midfielder Inggris Frank Lampard yang membentur tiang gawang bagian
dalam yang dikawal kiper Jerman Manuel Neuer kemudian tampak bola telah melewati
garis gawang namun bola memantul ke tanah dan keluar dari gawang lalu bola
dapat diselamatkan dan wasitpun tidak mensahkan gol tersebut.
Sumber : img.metro.co.uk
Kejadian
tersebut hanyalah satu dari sekian banyak kealpaan wasit yang menimbulkan
kerugian tim yang telah mencetak gol namun lepas dari pantauan wasit atau hakim
garis. Kasus Lampard ini setidaknya telah mentrigger FIFA untuk menggunakan
perangkat teknologi guna mendeteksi bola yang telah melewati garis gawang namun
lepas dari pantauan wasit dan hakim garis.
Larismedia
dari MMT Batch 2 GroupM menginformasikan bahwa melalui pertimbangan yang cukup
matang, FIFA mengonfirmasi bahwa mereka akan menggunakan media teknologi yang
disebut dengan ‘Hawk Eye’ antara bulan
Mei atau Juni 2012 ini. Seperti dilansir Football Italia, Inggris akan menjadi
tempat pertama uji coba penerapan teknologi garis gawang. FIFA akan menggunakan
‘Hawk Eye’ yang terlebih dulu sudah digunakan di olahraga tenis dan kriket di
ajang nonliga yaitu piala FA senior New Hampshire antara Eastleigh FC kontra
AFC Totton 16 Mei mendatang di Stadion St Mary's, Southampton. Hawk-Eye bersama
GoalRef adalah dua perusahaan yang aplikasi teknologinya disetujui oleh International
Football Association Board (IFAB), Maret lalu.
Uji
coba kedua produk perusahaan teknologi itu rencananya akan ditindaklanjuti dengan
uji keakuratan dan kepantasan oleh laboratorium federal iptek Swiss (EMPA)
antara 10 Mei hingga awal Juni. Untuk GoalRef sendiri akan diuji coba di salah
satu pertandingan Liga Denmark atau pada pertandingan pemanasan EURO 2012 antara Denmark dan
Australia.
Dalam pertandingan yang menjadi sarana ujicoba itu, agensi pengujian independen yang ditunjuk FIFA akan melakukan pengecekan sistem tanpa melibatkan petugas pertandingan. Hasil dari ujicoba serta keputusan penggunaan teknologi garis gawang ini nantinya akan dirundingkan dan diputuskan IFAB dalam pertemuan di Kiev, 2 Juli mendatang.
Dalam pertandingan yang menjadi sarana ujicoba itu, agensi pengujian independen yang ditunjuk FIFA akan melakukan pengecekan sistem tanpa melibatkan petugas pertandingan. Hasil dari ujicoba serta keputusan penggunaan teknologi garis gawang ini nantinya akan dirundingkan dan diputuskan IFAB dalam pertemuan di Kiev, 2 Juli mendatang.
Beberapa
bulan ini FA terus menerus mendesak agar teknologi garis gawang itu cepat
diterapkan menyusul kontroversi serupa yang terjadi pada beberapa laga
diantaranya pertandingan Liga Primer
Inggris antara Queens Park Rangers dan Bolton Wanderers serta semi-final Piala
FA Chelsea versus Tottenham Hotspur, juga pada Liga Italia antara Milan melawan
Juventus yang kala itu berakhir imbang.
Sumber : boxofficefootball.com, technicalhut.com, soccer-magazine.com
Keputusan
penggunaan teknologi garis gawang ini mendapat dukungan penuh dari pelatih Real
Madrid Jose Mourinho, menurutnya pemikirannya mengenai penggunaan teknologi
pada sepakbola sama seperti setiap orang. Selain itu Howard Webb wasit asal
inggris juga mengeluarkan pernyataan yang serupa bahwa apa yang nantinya
diberikan kepada wasit akan ia gunakan sebaik mungkin demi meningkatkan
performa. Berbicara di Polandia, Webb meyakini perubahan secara radikal
dibutuhkan sepakbola.
Larismedia
MMT Batch 2 GroupM berpendapat bahwa teknologi apapun yang akan diterapkan pada
sepakbola nanti, tentunya kita insan pecinta sepakbola menginginkan agar dapat
melihat pertandingan sepakbola yang berkualitas dan menarik dengan peraturan
yang tegas tanpa kontroversi. (MMT Batch 2 GroupM for GroupM Interaction Indonesia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pendapat anda ?