Sabtu, 05 Mei 2012

MMT Batch 2 GroupM : Penerapan Teknologi Garis Gawang ‘Eye Hawk’ pada Sepakbola Tinggal Menunggu Waktu


Bagi kita para bolamania, tentu belum hilang dalam pikiran kita kejadian pada Piala Dunia 2010 babak perdelapan final antara Jerman kontra Inggris dimana terjadi insiden yang cukup menggemparkan dimana tendangan keras midfielder Inggris Frank Lampard yang membentur tiang gawang bagian dalam yang dikawal kiper Jerman Manuel Neuer kemudian tampak bola telah melewati garis gawang namun bola memantul ke tanah dan keluar dari gawang lalu bola dapat diselamatkan dan wasitpun tidak mensahkan gol tersebut.
                                                           Sumber : img.metro.co.uk


Kejadian tersebut hanyalah satu dari sekian banyak kealpaan wasit yang menimbulkan kerugian tim yang telah mencetak gol namun lepas dari pantauan wasit atau hakim garis. Kasus Lampard ini setidaknya telah mentrigger FIFA untuk menggunakan perangkat teknologi guna mendeteksi bola yang telah melewati garis gawang namun lepas dari pantauan wasit dan hakim garis.
Larismedia dari MMT Batch 2 GroupM menginformasikan bahwa melalui pertimbangan yang cukup matang, FIFA mengonfirmasi bahwa mereka akan menggunakan media teknologi yang disebut dengan ‘Hawk Eye’ antara bulan Mei atau Juni 2012 ini. Seperti dilansir Football Italia, Inggris akan menjadi tempat pertama uji coba penerapan teknologi garis gawang. FIFA akan menggunakan ‘Hawk Eye’ yang terlebih dulu sudah digunakan di olahraga tenis dan kriket di ajang nonliga yaitu piala FA senior New Hampshire antara Eastleigh FC kontra AFC Totton 16 Mei mendatang di Stadion St Mary's, Southampton. Hawk-Eye bersama GoalRef adalah dua perusahaan yang aplikasi teknologinya disetujui oleh International Football Association Board (IFAB), Maret lalu.
Uji coba kedua produk perusahaan teknologi itu rencananya akan ditindaklanjuti dengan uji keakuratan dan kepantasan oleh laboratorium federal iptek Swiss (EMPA) antara 10 Mei hingga awal Juni. Untuk GoalRef sendiri akan diuji coba di salah satu pertandingan Liga Denmark atau pada pertandingan  pemanasan EURO 2012 antara Denmark dan Australia.

Dalam pertandingan yang menjadi sarana ujicoba itu, agensi pengujian independen yang ditunjuk FIFA akan melakukan pengecekan sistem tanpa melibatkan petugas pertandingan. Hasil dari ujicoba serta keputusan penggunaan teknologi garis gawang ini nantinya akan dirundingkan dan diputuskan IFAB dalam pertemuan di Kiev, 2 Juli mendatang.
Beberapa bulan ini FA terus menerus mendesak agar teknologi garis gawang itu cepat diterapkan menyusul kontroversi serupa yang terjadi pada beberapa laga diantaranya  pertandingan Liga Primer Inggris antara Queens Park Rangers dan Bolton Wanderers serta semi-final Piala FA Chelsea versus Tottenham Hotspur, juga pada Liga Italia antara Milan melawan Juventus yang kala itu berakhir imbang.

 Sumber : boxofficefootball.com, technicalhut.com, soccer-magazine.com

Keputusan penggunaan teknologi garis gawang ini mendapat dukungan penuh dari pelatih Real Madrid Jose Mourinho, menurutnya pemikirannya mengenai penggunaan teknologi pada sepakbola sama seperti setiap orang. Selain itu Howard Webb wasit asal inggris juga mengeluarkan pernyataan yang serupa bahwa apa yang nantinya diberikan kepada wasit akan ia gunakan sebaik mungkin demi meningkatkan performa. Berbicara di Polandia, Webb meyakini perubahan secara radikal dibutuhkan sepakbola.
Larismedia MMT Batch 2 GroupM berpendapat bahwa teknologi apapun yang akan diterapkan pada sepakbola nanti, tentunya kita insan pecinta sepakbola menginginkan agar dapat melihat pertandingan sepakbola yang berkualitas dan menarik dengan peraturan yang tegas tanpa kontroversi. (MMT Batch 2 GroupM for GroupM Interaction Indonesia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendapat anda ?